Selasa, 01 Maret 2011

cerpen : ada jarak antara kita dan cinta


By : Rhadisty Mooryati
            Terik matahari yang panas membuatku malas berjalan kaki ke tempat les,badanku capek karena tadi pagi pelajaran olahraga lari keliling lapangan 7x untuk ambil nilai akhir semester kelas 3. Ingin pulang kerumah rasanya,tapi nggak bisa karena les ini penting buat aku latihan soal ujian tes perguruan tinggi favorit. Sesampai di tempat les,aku duduk dengan santai karena guru les belum datang ,sedangkan siswa yang lain sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
            Aku melihat sosok cowok di sebelah kursiku yang wajahnya terasa asing bagiku. Tapi aku tak terlalu peduli karena aku masih merasa badanku capek semua. Akan tetapi tiba-tiba dia menoleh padaku dan menyapaku.
“ hai,salam kenal “ sapanya
“ oo..hai, “ jawabku membalas sapaan
Guru les pun masuk ke ruangan dan mulai mengajar materi hari ini.
            Sepulang sekolah seperti biasa aku menunggu jemputan ayahku. Langit sore ini begitu gelap tanda mau hujan, sudah setengah jam aku menunggu ayahku menjemput. Sesaat kemudian hp ku bunyi, ayahku sms gak bisa jemput aku karena masih ada rapat di kantornya. Aku pun berjalan menuju halte bis untuk pulang, sesampai halte hujanpun mengguyur kotaku.Bajuku pun basah terkena percikan hujan. Tiba tiba ada mobil honda jazz berhenti di depanku dan mengklakson, aku nggak tahu mobil siapa itu. Seorang cowok keluar dari mobil dan membawa payung, ternyata siswa baru yang menyapaku di les tadi. Dia menawarkan untuk mengantarkanku karena sudah mulai magrib dan hujannya semakin deras,
“Ayo aku antar kamu sampai rumahmu ya,hujannya deras banget nih “ katanya
“ Hembss ?” jawabku ragu
“ Udah tenang,aku antar sampe rumah..ok “ katanya meyakinkanku
“ Maaf  banget aku jadi ngerepotin kamu “ jawabku dengan senyuman
Dia pun menuntunku masuk kedalam mobilnya dan memayungi aku .
“ Rumahmu dimana ? “ tanyanya
“ Di komplek Permai Indah blok D ” jawabku
“ Wah, kalau itu mah jelas tau kan komplek rumahku juga , aku di blok A “ ujarnya
“ Kamu anak baru di les ya ??” tanyaku
“ Ya,aku baru masuk hari ini,namaku Rangga dari SMA 3 ” jawabnya
“ aku LYLA dari SMA 1,wah anak SMA 3 kan pinter-pinter “ kataku padanya
“ heheh..gak biasa aja kok aku,mungkin ada siswa SMA 3 yang pinter tapi aku termasuk siswa yang biasa aja..hehehe “ katanya sambil tertawa
Kamipun sepanjang jalan mengobrol dan terlihat akrab . Akhirnya akupun sampai di rumah dan berterima kasih padanya.
            Tett..tetttt..tetttt.. Bel tanda pulang sekolah berbunyi membuat suasana sekolah ramai karena para siswa berebut keluar kelas untuk pulang . Aku melangkahkan kakiku dengan semangat , aku merasa sangat ringan melangkahkan kakiku ke tempat les. Suasana hatiku pun ceria ,biasanya aku bisa menghabiskan waktu berjalan ke tempat les dalam 15 meni tapi kali ini 10 menit aku sudah sampai di ruangan kelas les. Suasana lengang karena di ruangan hanya baru aku yang datang . aku pun membuka buku biologi dan membacanya sambil menunggu teman-teman yang lain datang .
“ Hai,apa kabar ? “ sapa Rangga yang mengagetkanku yang sedang fokus membaca
“ heii,aku baik..kamu ? btw Makasih ya dah nganterin aku waktu hujan hari selasa kemarin “ jawabku
“ Ya aku baik-baik aja ..nyantai aja aku senang kok bisa nganterin kamu ” kata Rangga dengan ramah
“ Thanks ” jawabku dengan senyum
“ Lyla,aku boleh minta no hp mu gak, kali-kali aku mau tanya pelajaran les ma kamu atau ngobrol kalau lagi boring gitu “ tanyanya
“ Gimana y ? Ya..dech aku kasih ..08554422333..” jawabku
“ oke ..aku misscall ya ..” kata rangga
            Langsung ke halte bis karena tadi pagi ayah bilang kalau sore ini ayah dan ibu akan menghadiri acara pernikahan rekan kantor ayahku . Aku duduk di halte untuk menungggu bis, tiba – tiba mobil Rangga menghampiriku dan Rangga keluar dari mobilnya.
“ Lyla gak di jemput lagi ya ?” tanya rangga mendekatiku
“ Ortu aku lagi ada acara jadi gak bisa jemput ” jawabku tersenyum padanya
“ yaudah bareng dengan aku aja .Sekalian tar malem ada acara gak ?” kata Rangga
“ Emang kenapa ?” tanyaku penasaran
“ temenin aku jalan ke toko buku yuk ” kata rangga
“ aku ijin dengan ortu dulu ya Ngga ” jawabku
“ ayo kita pulang, ntar kalau udah dapet ijin dari ortumu kamu sms aku “ kata Rangga
                   Sesampai di rumah , aku segera mandi dan shalat, setelah itu aku menemui ibu di ruang tv.Aku minta izin ibu untuk menemani Rangga ke toko buku.
 “ Bu,aku ntar mau nemenin temanku Rangga ke toko buku, boleh gak ?” tanyaku pada ibu
“ Rangga itu teman sekolahmu yang mana ya ? kok ibu baru dengar namanya sekarang ?” tanya ibu tentang rangga
“ Rangga itu teman satu les dengan aku , baik kok orangnya dan sopan “ jawabku jujur
“ owh,ya boleh asal jangan kemaleman pulangnya ya “ jawab  ibuku dengan senyuman
                  Aku langsung bergegas kekamar mengambil handphone dan langsung sms Rangga untuk memberitahunya  aku jadi menemaninya pergi malam ini. Setelah selama 30 menit aku berdandan di kamar sambil menunggu Rangga menjemputku, aku merasa sikapku tak seperti biasanya . Padahal biasanya kalau mau pergi dengan teman yang lainnya aku dandan dengan secepat kilat asal rapi . Ada yang berbeda dengan perasaan hatiku saat ini sesuatu yang mungkin membangun jiwaku lebih bersemangat . Tak lama kemudian Rangga sudah mnenungguku di depan rumah. Aku langsung menghampirinya ke mobil dan langsung pergi ke mall.
                   Sesampai mall aku dan Rangga langsung menuju toko buku . Baru kali ini aku pergi berdua dengan cowok yang membuat diriku menjadi deg-degan. Setelah membeli buku yang ia cari , dia mentraktirku makan. Malam terasa cepat berlalu waktu terasa berlari dengan cepat ,hatiku  ingin rasanya menghentikan waktu atau membuatnya berjalan lebih lambat karena aku ingin merasakan kenyamanan ini lebih lama lagi disini . Apa Rangga merasakan hal yang sama denganku malam ini  ?
              Semakin lama kedekatanku dengan Rangga , aku merasa hatiku semakin dekat dengan hatinya. Seperti biasanya setelah pulang les aku dan Rangga selalu ngobrol sambil jalan menuju Halte Bis.
“ La, bentar ada yang mau aku kasih tau dch ma kamu “ ujar Rangga menghentikan langkahnya
“ Ya, bilang aja “ jawabku
“ Aduh,malu nih... But Sorry, I Love You “Ucap Rangga lembut dan tersenyum
Dan ia pun megeluarkan kotak kecil yang berpita biru manis,  kotak itu berisi dua kalung berliontin bentuk boneka pasangan cewek dan cowok yang lucu . Hatiku dan jantungku berdetak tak teratur , aliran darahku menjadi begitu deras saat kata-kata itu terdengar manis untukku . Hatiku merasa kebahagianku datang saat itu juga, kebahagiaan yang terasa beda dari sebelumnya . Hatiku tak sabar untuk mengungkapkan kebahagiaan ini, Rangga memasangkan kalung itu di leherku dengan senyum kebahagiaan . Terlihat manis sekali kalung itu melingkar di leherku.
“ Rangga , I Love You Too “ Jawabku manis
Dan akupun mengalungkan kalung pasangan ke leher Rangga.
              Selama beberapa bulan aku selalu bersamanya dan menjalin hubungan pacaran dengannya, hingga sampai peristiwa yang membuatku sedih saat kami telah lulus sekolah dan sedang mencari tempat kuliah . Peristiwa yang membuatku berpisah padanya . Sore itu , orangtuaku memanggilku . mereka ingin bicara padaku.Tiba-tiba orangtuaku membicarakan hubunganku dengan Rangga.
“ La, maaf sebelumnya tapi ini harus dibahas . ibu dan ayah harus memisahkan kalian karena kita beda agama dengan Rangga , dan nggak mungkin terjadi kalau kamu akan berhubungan serius dengan orang beda agama. Ibu dan ayah ingin kamu dengan orang yang seiman . Mulai sekarang kamu harus ambil kuliah di Semarang . Kalian harus  putus  !!”  Kata Ayahku yang sangat menyakitkanku
Aku terdiam, airmataku begitu deras mengalir  . Hatiku sangat sesak dan  sakit tak bisa menerima kenyataan yang selama ini mungkin selalu ingin ku hindari , yang akhirnya harus terjadi saat ini. Ibu hanya terdiam memelukku dan meneteskan airmata. Aku tak tahan dan langsung berlari ke kamar
               Sejak kejadian itu , Orangtua Rangga dan orang tuaku memisahkan kami karena tak merestui hubungan kami yang beda agama . Aku tak tahu dimana keberadaan Rangga saat ini . Menghilang begitu saja , tak ada sedikit pun info tentangnya , hanya ada kalung yang masih tersisa di leherku dan perasaan hatiku padanya yang semakin mendalam . Aku selau mencari info tentang Rangga dari teman-teman dekatnya  tapi tetap saja tak ada hasil . Mereka ternyata juga tidak tahu keberadaan Rangga setelah lulus sekolah.
             Aku hanya bisa berdoa dapat bertemu Rangga lagi , dapat bersama lagi walau kutahu hal itu tak mungkin terjadi. Aku ingin membuang semua rasa hatiku pada Rangga akan tetapi tak bisa bahkan aku semakin tersiksa jika aku melupakannya. Aku hanya bisa mengalir seperti air , hanyut mengikuti aliran takdir hidupku.
               Nada dering telfon hp ku berbunyi saat aku sedang duduk diam mengingat semua kenangan bersama Rangga. Aku pun mengangkat telfon itu yang hanya terlihat no di layar hpku.
“ Haloo. Maaf siapa ini ? tanyaku
“ ini Benar Lyla . saya mamanya Rangga “ jawab Mama Rangga
Aku tersentak kaget, setelah sekian lama berpisah sekarang Mama Rangga menelponku . Aku masih tak percaya
“ Owh, ya Tante , saya sendiri ...Ada apa ya tante tiba-tiba telpon aku ? “ tanyaku heran
“ La, tante butuh bantuanmu , Rangga lagi kritis saat ini di rumah sakit sudah 3bulan dia koma karena kecelakaan mobil saat Rangga mencarimu di Bandung  dan saat ini tiba-tiba masa kritisnya meningkat , tante butuh kamu buat Rangga saat ini . tente udah nggak tahu lagi mau ngapain “ kata tante menangis tersedu-sedu
Aliran darahku terasa terhenti saat mendengar itu semua, tulang-tulangku terasa lentur, tubuhku lemas tak sanggup untuk menerima semua ini . Hatiku semakin kacau ,sesak, sakit dan nafas terasa tersengal-sengal . Bayangan Rangga memenuhi pikiranku
“ La, tante harap kamu sekarang bisa ke Jakarta, Rangga di rawat di ICU RS. Harapan  , makasih .” ucap tante mengakhiri telpon nya
              Aku tak bisa berpikir hal lain kecuali Rangga . Aku pun bergegas berangkat ke Jakarta . Sampai di rumah sakit, aku langsung ke ruang ICU , kedua orang tua Rangga sedang duduk dengan lemas. Aku menemui mereka, Mama Rangga memelukku sambil menangis. Aku semakin tak tahan menahan rasa sakit, rinduku, cemasku, sedihku, tangisku selama ini yang selalu tertahan  menyesakkan dadaku. Aku menangis  airmataku mengalir deras , aku selama ini yang selalu berharap akan bertemu Rangga dan berakhir bahagia harus dihadapkan kesedihan ini yang terasa merenggut semua bahagia dan senyumku.
            Aku memasuki ruangan dengan memakai baju yang di beri dokter, lemas sekali langkahku , aku ingin berlari dari kenyataan ini , tak kuasa diriku melihat Rangga terbaring dengan selang dan alat medis yang selama 3 bulan ini, wajah yang selama ini tersenyum manis untukku harus terdiam kaku tak ada ekpresi, Aku tak betah lagi , aku rasa sedih dan luka ini semakin mendalam . Aku duduk dan memegang tangan rangga , tangan yang dulu terasa hangat sekarang terasa sangat dingin . airmataku semakin deras mengalir saat ku mencoba memanggil namanya tapi tak ada jawaban sedikitpun , sunyi .
“ Rangga, ini aku ..Lyla “ ucapku lirih
“ Aku datang buat kamu, ngga aku selama ini selalu rindu padamu , hatiku masih selalu ingin bersamamu , aku sangat sayang denganmu ngga, kamu dengerin aku ... aku nggak akan ninggalin kamu.. plis ngga sadar demi kebahagiaan kita berdua “jawabku terbata-bata menahan kesedihan amat dalam
“ Rangga, masih ingatkan dengan kalung ini..aku selama ini selalu memakainya karena kau ingin selalu bersamamu “ kataku sambil mengeluarkan kalung dari bajuku.
Aku terdiam dengan airmata yang mengalir , aku semakin memegang erat tangan Rangga seakan aku tak ingin kehilangannya untuk selamanya . Dokter dan perawat masuk ruangan , mereka langsung mengambil peralatan medis untuk membantu Rangga bertahan lebih lama lagi dan sadar dari koma nya . Salah satu perawat menyuruhku dan orangtua Rangga menuggu diluar . Aku duduk lemas di kursi depan ruangan Rangga. Aku terdiam , hatiku terasa tak bernyawa dengan keadaan ini , dalam hening ini aku berdoa
“ Y, ALLAH,tolong jangan biarkan Rangga pergi dariku lebih jauh lagi, hamba mohon dengan sangat sembuhkan Rangga biarkan Rangga dan aku bersatu untuk bahagia . Begitu berat jika semua hal yang tak diinginkan ini terjadi, aku mohon beri yang terbaik untuk Rangga. Mungkin aku dan Rangga berbeda agama, tapi hatiku dan hatinya sama , bahagianya dan bahagiaku sama , jangan biarkan kami semakin menjauh kami hanya insan yang lemah dan hanya bisa berharap ada keajaiban terjadi saat ini. Aku mohon dengan sangat aku hanya ingin Rangga dapat kembali bernafas , menikmati indahnya dunia. Aku akan berusaha dapat hidup tanpa Rangga disisiku karena perbedaan yang begitu berat. Aku hanya ingin Rangga bahagia . Aku ikhlas apa pun yang akan terjadi  nanti ..amien “ ucapku dalam hati
                 Dokter keluar ruangan dengan wajah tak ada ekpresi , aku dan orangtua berlari mendekatinya . Airmata kami tak bisa tertahan ,mengalir dan terus mengalir. Hanya ada satu kata yang di ucapkan oleh Dokter “ Maaf “ . Kata itu yang membuat darahku berhenti mengalir , terasa tubuhku melayang tak bernyawa saat memeluk tubuh Rangga yang saat itu mungkin dia sudah melangkahkan ke dunianya yang baru. Tangisku, hatiku, airmataku, diriku tak mampu membuat semua ini tak terjadi atau pun membuat Rangga  dapat  bernafas kembali. Ingin aku marah ,benci,muak dengan keadaan aku dan Rangga yang selalu terpisah , masalah,dan bahkan aku sekarang harus menerima kenyataan tak kan ada lagi Rangga disisiku. Tapi apalah dayaku semua yang telah terjadi tak kan kembali menjadi seperti yang kumau, dan mungkin semua ini harus ku terima ikhlas . Ini yang terbaik untuk aku dan Rangga, walau imanku dan dia berbeda ,duniaku dan dunianya berbeda sekarang, walau selama ini aku telah menahan sakit di hatiku begitu lama . Tapi cinta kami tetap satu dan akan selalu tumbuh di hati kami walau perbedaan membentang dan tak mungkin terhapus hingga akhir waktu.

                                                                                                                
       
                                                                                                       

cerpen: kisah tak sempurna



             BY : Rhadisty Mooryati  
H
           


ari ini aku kembali ke sekolah setelah libur panjang yang menyenangkan. Terdengar suara teman-temanku yang begitu ricuh dan ribut,karena selama liburan mereka tak bertemu. Mereka asyik ngobrol tentang liburannya masing-masing dan aku pun termasuk dalam kerumunan itu.
                Terdengar suara bel masuk yang sudah lama tak kudengar. Beberapa saat setelah itu Pak Budi masuk ke kelasku yang terkenal favorit dengan langkah yang begitu gagah. “ Selamat pagi,anak-anak ! “ sapa Pak Budi. “ Pagi pak “ jawab kami serentak. “Ok. Anak-anak ! Bapak membawa kabar baik untuk kalian “ ujar Pak Budi. “ Di semester ini, kalian akan mendapat teman baru dari Surabaya.” lanjut Pak Budi. Seketika raut wajah teman-temanku terlihat penasaran dengan murif baru,terlihat seorang cowok yang begitu tampan dan gagah memasuki kelas kami. Dan terlihat teman-temanku khususnya kaum hawa, melihat dengan wajah yang terkagum-kagum dan seketika aku pun turut terkena pesona indahnya.” Anak-anak, perkenalkan ini DIMAS SAPUTRA dari Surabaya .“  kata Pak Budi .” Ok. Dimas kamu duduk disebelah Tio .” perintah Pak Budi. Dan sesuai perintah Pak Budi.ia melangkah ke arah Tio dengan gagah dan melontarkan senyum manisnya padaku, seketika aku terbius oleh senyumnya dan membalasnya dengan wajah kagumku.
                Pada saat istirahat, terlihat sekerumunan teman-temanku yang cewek mengerumuninya untuk dapat berkenalan dengannya. Tapi aku hanya duduk diam sambil membaca buku dan sesekali melontarkan pandangan ke arahnya yang sedang dengan ramahnya menyapa temanku yang ingin berkenalan.
                  Sudah sebulan ini, Dimas menjadi murid baru di sekolah dan ia pun sangat terkenal di kalangan teman-teman seluruh sekolah maupun guru-guru. Tak hanya dengan wajahnya ia dapat menarik orang lain untuk mengaguminya tetapi ia juga sangat pintar di pelajaran matematika.
                Pada suatu kali saat istirahat, ketika teman-teman yang lain telah berlarian menuju ke kantin aku hanya duduk sendiri di kelas sambil mendengarkan musik lewat Hpku. Terdengar suara langkah kaki mendekatiku dan ternyata Dimas menuju ke arahku dan duduk di sampingku.
 “Hai Dyra, Kamu gak ke kantin  ?” ujar Dimas mengawali pembicaraan. “Ah, gak…aku lagi males banget “ ucapku. “ Kamu suka dengerin musik ya ?” tanyanya. “Ia, aku suka banget dengerin musik “ jawabku. Dan kami pun ngobrol banyak tentang berbagai hal hingga bel masuk berbunyi.
                Suatu saat, kami diberi beberapa soal ,matematika yang bagiku begitu sulit dan harus dikumpul senin depan.
 “ Hai Dyra, kok wajah kamu kayak orang kebingungan githu ?? “ucap Dimas yang telah duduk disampingku. “ Iya nich,aku lagi bingung gimana ngerjain soal-soal matematika yang sulit ini “ jawabku dengan wajah bingung. “ Gimana kalau kita belajar bareng untuk ngerjain soal-soal itu ? “ ucap Dimas memberi solusi tepat. Dalam hatiku , kebetulan banget aku bisa ngerjain soal-soal matematika ini dengan mudah dan juga Dimas kan jago matematika.





 “ Ok dch ! kalau githu minggu besok kamu ke rumah aku dan kita ngerjain nya sama-sama “ jawabku senang . “ Ok! Boleh juga “ ucap Dimas . Setelah itu hubungan kami pun semakin akrab.
                Pada suatu kali saat istirahat , Dimas mendekatiku dan bilang kalau sepulang sekolah ia ingin berbicara denganku . Seketika aku sangat penasaran padanya karena tak biasanya ia ingin bicara serius denganku . Saat yang kutunggu-tunggu itu pun tiba . Setelah bel pulang sekolah berdentang , teman-temanku sudah berhamburan keluar kelas,hanya tiggal aku dan Dimas yang berada di kelas. Ia mendekat  padaku saat aku sedang merapihkan buku-buku ke dalam tasku. “Dyra , sudah lama sekali aku inigin mengatakan hal ini padamu, sejak aku masuk ke sekolah ini dan aku melihatmu dengan kesederhanaanmu yang dapat membuatku terpana . Dan aku ingin kau dapat mengisi hatiku di hari-hari ke depan  yang akan ku lewati , maukah kau mengisi hatiku dan duduk di singgasana hatiku ? “ ucapnya yang sempat membuatku tertegun. Sesaat suasana terasa hening dan ruang kelasku yang kosong pun menjadi saksi saat ia menyatakan perasaannya padaku . Dan setelah kupikir aku pun berkata , “ Aku pun merasakan hal yang sama dengan mu, dan aku mau mengisi ruang hatimu itu “ ucapku sembari tersenyum . Dan terlihat wajahnya begitu senang , kami pun tersenyum  malu. Dan kami menjalani hari bersama selama beberapa bulan .
                Pada suatu kali di ruang keluarga ketika aku dan orang tuaku sedang duduk santai . Orang tuaku berbicara padaku . “Dyra, setelah pembagin raport sabtu besok, papa dan mama telah merencanakan kalau kau akan bertunangan dengan anak dari teman relasi bisnis papa dan akan pindah sekolah ke Australia . Dan bagaimanapun kau harus menerima keputusan ini “ Ucap papaku serius . Dan ucapannya itu membuatku sangat terkejut seakan-akan ada petir yang menyambarku di siang bolong . Akupun terdiam  membisu dan tertegun , bagaimana mungkin aku bisa terima . “ Tapi aku tak mau bartunangan dan dipindahkan ke Australia “ jawabku tegas .
 “Walau bagaimanapun kau harus menerima keputusan ini ! “ jawab papaku dengan wajah yang sangat marah padaku . “ Dan walau kau melarikan diri pun , papa akan mencarimu dan memaksamu  “ lanjut papa yang wajahnya semakin merah padam . Aku tak tahan lagi mendengar ucapan papa sehingga aku berlari masuk ke kamarku sambil menangis terisak-isak . Dikamar aku menangis hingga air mataku seakan-akan telah habis terkuras . Aku tak tahu apa yang harus kulakukan , sungguh berat hatiku menerima  kenyataan pahit ini. Aku tak ingin pergi meninggalkan kota ini dan  Dimas yang sangat barharga bagi diriku. Rasanya aku ingin terbang meninggalkan dunia yang penuh liku dan sandiwara ini. Aku tak berdaya untuk melakukan apa pun, karena aku tahu kalau orang tuaku tak mungkin merubah keputusannya .



12



Yang bisa kulakukan hanya menangis dan terdiam melihat keseluruh sudut kamarku yang seakan-akan melihatku dengan wajah sedih . Aku tak yakin jika esok aku dapat mengatakan masalah ini pada Dimas.
                Esok harinya
2_53J0L1                Aku melangkah menuju sekolah tanpa tenaga, begitu lesu seperti orang yang tak punya gairah untuk melanjutkan hidup. Terlihat semua temanku menyapaku dengan senyuman  dan aku hanya membalas dengan mengangguk saja, bahkan aku hanya diam terpaku . Kulihat mereka begitu bahagia karena hari ini adalah pembagian raport kenaikan kelas . Kumasuki ruang kelasku dan kupandangi sseluruh ruangan yang sebentar lagi akan kutinggalkan . Terlihat Dimas dengan wajah berseri-seri mendekatiku . “Dyra,kok kamu sedih gitu ? Kamu sakit ya ? atau lagi ada masalah ? “ ucap Dimas begitu perhatian padaku . “ Enggak kok, mungkin Cuma kurang tidur. “ jawabku lirih .” Dyra, kalu gitu senyum dhunkz “ Ujar Dimas dengan wajah tersenyum padaku dan wajah itu sebentar lagi tak akan kujumpai . “Dimas nanti sore di taman kota ada yang ingin kubicarakan padamu “ ucapku yang sesungguhnya tak sanggup mengatakan emua itu nanti . “ Ok dch ! “jawab Dimas yang begitu baiknya  dan akan hanya menjadi kenangan bagiku.
                Sore harinya
                Kulangkahkan kakiku yang terasa berat melangkah ke taman kota sesuai janjiku tadi pagi dengan Dimas . Aku tak tahu apakah aku dapat mengatakan hal pahit ini pada Dimas . Kucoba untuk tegarkan hatiku walau hatiku saat ini sepertinya telah rapuh, kulihat Dimas sudah duduk dikursi taman kota dengan wajah yang begitu berseri-seri melihat ku tiba menghampirinya . “ Dyra, kok tadi siang kamu udah nggak ada sih di sekolah ? aku cariin kamu ke seluruh sekolah dan kata teman-teman  kamu sudah pulang  ! Apa kamu nggak ambil raport ? apa kamu sakit ? “ Ucap Dimas yang sangat mengkhawatirkan keadaanku yang hanya diam membisu. “ Hm..Oh.., aku tadi dijemput papa, disuruh pulang cepat “ jawabku lirih . “ Ra, kamu nggak apa-apa kan ? kamu lagi ada masalah ? “ tanyanya . “ Nggak kok “ucapku lesu.
 “Ra, makasih ya , berkat support dan doamu aku bisa dapat nilai yang baik “ jawabnya sambil tersenyum gembira”
Aku lihat kamu juga dapat nilai yang bagus loch dan kita kelas 3 ini sekelas lagi “ lanjutnya.
“ Selamat ya, semoga kamu bisa meraih cita-citamu “ ucapku tegar.” Ra, katanya kamu mau bicara padaku , memang ada apa ? “ ujarnya . “ Dimas, mungkin aku tak sanggup mengatakannya tapi bagaimanapun aku harus bicara. Mas, maafin aku kalau selama ini aku sudah banyak buat kesalahan, mbuat kamu marah, tersinggung, menyusahkanmu, dan  hal-hal yang buat kamu sebel , aku minta maaf banget..” ucapku yang mencoba bicara padanya .” Kamu ini ada apa sih ? kok bilang kayak gitu ?” tanyanya “ kemarin orang tuaku bicara padaku, mereka berencana memindahkan sekolahku ke Australia dan akun juga harus bertunangan dengan anak teman bisnis papaku “ ucapku yang tak sadar meneteskan air mata , terlihat wajah Dimas telah berubah diam , kosong,dan terlihat begitu sedih dan terluka. “ Aku sebenarnya tak ingin menerima semua ini, aku ingin berontak , aku tak mau kehilanganmu , tapi apa yang dapat aku lakukan ? aku tak berdaya , mereka memaksaku menerima semua ini, hatiku telah rapuh , walau air mataku telah terkuras tapi tak dapat merubah semuanya , aku sangat berat hati meninggalkanmu , aku tak berdaya“



ucapku yang telah tak kuat lagi menahan air mataku yang perlahan membasahi pipiku. “ Ra, aku juga sedih, terluka sama dengan yang kau rasakan saat ini..aku juga tak ingin kau pergi dariku, aku tak tahu harus menjawab apa ..aku bingung “ ucap Dimas yang telah meneteskan air matanya ..” Dimas, aku nggak bisa merubah semuanya..aku harap kau bisa mengerti keadaan ku yang sulit ini..
Aku harap kau dapat mengingatku di hatimu , mengenangku walau aku tak disampingmu lagi..sungguh berat hatiku meninggalkanmu..Simpanlah kisah kita di hatimu..jadikanlah aku sebagai kenangan indah..” ucapku terisak..tapi  Dimas hanya terdiam sedih..tak ada sedikitpun wajah gembiranya. “ Dimas, besok aku berangkat jam 8 naik pesawat garuda..aku ingin kau datang melihatku terakhir kali agar aku dapat berangkat dengan membawa sepenggal kisah kita..” ..Dimas terima kasih atas semua kebahagiaan yang telah kau berikan padaku.. aku tak akan melupakanmu.. aku akan selalu sayang padamu..aku ingin menempatkan hatimu di di hatiku selamanya.. “ ucapku yang tak sanggup lagi melihat wajah Dimas sedih . “ Ra, aku juga akan selalu ingat kamu, sayang kamu, menempatkan dirimu di hatiku, kau adalah peri cantikku yang selalu hadir menemani ku di saat senang maupun sedih..kau yang terindah bagiku..terima kasih kau telah mengisi hari-hariku..maaf jika aku tak sempurna untuk mu..ya, aku akan melihat mu besok pagi di bandara” ucap Dimas sambil memegang tanganku erat..yang tak akan ku rasakan hangat tangannya lagi..
“ Dyra, sekarang kamu pulang, mungkin orang tuamu sedang mencarimu..aku sekarang ingin sendiri dulu dan ku mohon kau sekarang pulang , tinggalkan aku sendiri disini ..” kata Dimas yang masih sedih..”
Dimas, aku tak ingin pulang “ jawabku . “ kamu sekarang pulang atau kau ingin besok aku tak mengantarkanmu ke bandara ? “ ucap Dimas dengan nada yang begitu sedih ..” Dimas , kamu jangan pulang kesorean ya..dimas maafin aku ya..”
Ucap ku menangis sambil mengusapkan air mata Dimas yang telah membasahi pipinya. Lalu aku berlari pergi meninggalkannya sambil menangis dan membawa segala perih ku .  Tak ingin ku berpaling ke belakang melihat Dimas yang menangis sedih.                   
                Esok paginya..
                Aku hanya diam dengan wajah sedih , ku lihat semua barang-barang ku telah di masukkan ke dalam mobil . Aku hanya duduk terdiam yang berat hati tuk hadapi semua ini. “ Dyra, ayo cepat berangkat nanti terlambat karena pesawatnya berangkat jam 8 . “ Ucap papa yang semakin membuat hatiku luka. Ku langkahkan kakiku masuk ke dalam mobil, lalu mobil berjalan menuju arah bandara. Ku pandangi pemandangan di luar jendela mobil , kulihat alun-alun kota yang mempunyai kenangan bagiku dan Dimas.. sekitar kota yang akan menjadi kenangan indah untukku. Tak terasa telah sampai Bandara, aku turun dengan hati yang perih dan ku lihat Dimas telah menungguku di ruang tunggu penumpang. “ Pa, bolehkah aku menemui Dimas untuk terakhir kali ? “ tanyaku lirih . “ Ya, tapi ingat jangan melakukan hal yang aneh’ ucapnya memperingatkanku.



13

Aku hampiri Dimas yang wajahnya terlihat habis menangis semalaman dan terdiam terpaku . “ Dimas , makasih kamu dah datang mengantarku berangkat. “ ucapku yang rasanya ingin menepis semua keputusan orang tuaku yang tak adil bagiku. “ Ya, aku juga senang masih dapat melihat wajah periku. Dyra, aku harap kau dapat terus mencintaiku, mengingatku dan menempatkanku di hati mu. Aku akan bahagia jika kau juga bahagia , aku ingin kau tak melupakan kisah kita, mungkin ini adalah yang terbaik untuk kita berdua, jangan pernah kau sesali setiap detik yang telah kita lalui bersama, jadikanlah senagai kenangan terindah  . mungkin ini adalah keputusan ALLAH yang terbaik  dan jika memang kita di takdirkan bersama, pasti nanti kita dipertemukan kembali. “ Ucap Dimas yang semakin membuatku sedih . “ Dyra, pakailah kalung hati ini agar kau selalu mengingatku di hatimu dan aku akan selalu hadir di hatimu. “ Ucap Dimas yang menggengam tanganku dengan hangat dan memakaikan kalung hati di leherku . “ Dyra, dengarkanlah walkman ini yang didalamnya sudah ada lagu untukmu. “ ucapnya . “ Dimas, makasih ya, aku janji aku akan selalu ingat kamu dan memakai kalung darimu ini. Aku minta maaf jika selama ini aku ada salah . “ ucapku “Dimas , maaf sekarang aku harus berangkat. “ Ya, hati-hati , semoga kau dapat bahagia disana dan jangan lupa jaga kesehatanmu .” Ucap Dimas yang telah meneteskan air mata. Lalu ia Mencium keningku dan mengucapkan selamat jalan. Aku memandanginya dan dia menyuruhku pergi . Aku berlari menangis, terlihat orang tuaku telah menungguku . “ Sudah ? ayo kita berangkat ! “ Ucap papaku . ku langkahkan kaki menuju ke arah pesawat dan terlihat Dimas masih memandangiku dari kejauhan. Sampai di dalam Pesawat dan aku langsung duduk karena aku tak sabar lagi mendengarkan kaset lagu dari Dimas. Ku tekan tombol play dan terdengar suara alunan lagu yang begitu indah dan lirik lagu “oh ..begitu cepat waktu berlalu perpisahan tak di duga ,ku ingin denganmu tak terbatas waktu , kau tetap selalu di hati  “ tersebut seakan-akan mengisahkan kisahku dan Dimas. Dan aku menangis dan berkata dalam hati “ MAAFKAN AKU, AKU AKAN SELALU MENGENANGMU, MENJAGA HATIMU DALAM HATIKU, MENJADIKANMU SEBAGAI KENANGAN TERINDAH  “ . .







pertama kali ngblog

Ni pertama kali nya aku nhgblog ....
tertarik d blog akhir akhir ni..
karena aku suka nulis ,.,
kalo lg ada yang d pikirkan dalam hati n otak , aku selalu ingin mencurahkan nya kedalam tulisan ..
awal nya ku gunain fb n tweet sbagai media ku buat nulis ..but kayak nya gag efisien ya buat aku nulis panjang n mau nampilin cerpen .. buat file file kuliah.. buat file hari hariku ..or apa pn dch ..
dari ni lah aku pengen ngblog ..
maav kalo sains bgt.. cz aku bwt blog bwt ekpresikan diriku ... ada sains but jg ada cerita cerita ... aku akan belajar lbh baik lg ttg blog ..makasih

cerpen : akhir kisahku


By : Rhadisty Mooryati
            Aku sejak pulang sekolah masih duduk terdiam di kamar hingga matahari akan kembali terbenam, masih gelisah dengan pikiran dan hatiku. Masih ingin menenangkan pikiranku tentang semua hal yang akhir akhir ini terjadi pada diriku. Banyak hal dan masalah tentang hubungan ku dengan andri dan komentar sahabat ku tentang hubungan jarak jauh ku dengan andri yang gag jelas asal usul nya . Aku dan andri pertama kali kenal melalui internei lewat jejaring sosial chat dunia maya,karena sering chat dan ngobrol asyik dan nyambung akhir nya kami pun bertukar no hp.Perkenalan yang sangat aneh menurut sahabat ku.Tapi bagi ku aku dan andri sebelum nya sudah kenal dekat dalam waktu cukup lama,keputusan ku untuk menerima cinta nya pun sudah ku pertimbangkan ,lagi pula  sekarang aku dan andri sudah pacaran 1 tahun walau pun jarak jauh . Aku pikir ntar kan bisa deketan karena 1 bulan lagi aku akan pindah melanjutkan kuliahku di kota nya .  Hatiku juga sudah sayang banget denganny dan seperti nya andri juga beneran sayang aku walaupun pada awal pacaran andri tidak mengakui ku sebagai pacar nya di depan teman sekolahnya,pada akhir nya sekarang kan andri sudah mengakui ku sebagai pacarnya .Andri juga sudah berjanji padaku untuk setia dan jujur padaku selama jarak jauh sehingga aku percaya pada dirinya akan selalu menjaga hatinya untukku .Tapi disisi lain sahabat sahabatku menilai negatif tentang andri mulai dari dia hanya permainkan hatiku, manfaatin ku, pasti playboy , jangan percaya  hubungan jarak jauh dan kenal dari dunia maya, pacaran hanya dengan chat , telfon dan sms. Logikaku ingin mempercayai komentar sahabat ku akan tetapi hatiku membantah semua komentar itu karena aku sayang andri dan aku percaya pada nya .
            ” AH...sebel ..” ujar ku  .Beberapa bulan ini memang andri jarang telfon just sms aja tiap hari, rasa nya kangen mendengar suara nya. Aku pun memutuskan untuk menelfon nya. Aku pun mengambil handphone dan menelfon nya .
“ Hallo “sapa Andri menjawab telfon ku .”Ya, met sore ,,lagi pa ?” tanya ku memberi perhatian pada nya .” Lagi maen gitar “ jawab nya singkat . Aku pun yang masih galau dengan hatiku masih tetap sabar dengan sikap nya itu dan tetap memberi pperhatian padanya . “ udah lama ya  gag telfonan ,aku kangen bisa dengar suara mu,,,” jawabku lirih . “ udah dulu ya aku lagi sibuk maen gitar ni . lagian hp ku jg agag error speaker nya kalau buat telfon . “ jawab nya ketus .Aku masih terdiam dan kaget dengan perkataan andri itu padaku sebagai pacar nya.Aku menahan rindu pada nya hanya berharap bisa mendengar suara nya saja sudah membuat hatiku gembira walaupun tak bisa bertemu            . Aku yang awal nya berharap mendapat sambutan mesra dari nya,tiba tiba mendapat kenyataan yang berbeda. Mungkin kali ini harus mengalah dan mngerti kemauan diri nya lagi .Air mata ku tiba tiba mengalir deras dalam diam ku dan ku men jawab “ ya. Thanxz bwt  waktu nya “ , aku tutup telfon dengan air mata yang terus menerus mengalir deras . Sedih hati ku dengan sikap andri padaku dan sebagai pacarnya aku harus mengerti keadaannya walaupun andri tak pernah ingin mengerti  tentang diriku.
            Satnite malam ini ku jalani dengan perasaan sedih . Aku bergegas mandi dan setelah selesai shalat magrib hp ku berbunyi . Salsa sms aku  mengajak pergi untuk menemani ya nongkrong d cafe biasa aku dan sahabat sahabat ku hangout . Sesampai dicafe aku mencari salsa .“ huft..satnite yang nyebelin “ keluhku. “Emang ada pa  ? berantem ma Andri ? tanya salsa. “ Nggak berantem tapi tadi aku kangen dia pengen dengar ,Tapi malah marahin aku ,udah aku sabar aj dech  nangis sih tadi tapi gak apa apa kok dah biasa sabar dengan sikap nya yang terkadang nyakitin hatiku.” Kataku .  “ What ? dia sikap nya gitu, kok kamu betah selalu ngalah dengan sikap egois nya,sabar dan  ngertiin dia. Sementara dia belum tentu mau ngertiin kamu dan  bisa jadi dirimu yang kayak gini.Please dech tinggalin dia kalian juga LDR,Aku gag tega liat kamu“ jawab salsa menasehatiku . “ Udah ga papa aku masih bisa sabar ntar kalau sabar ku udah abis baru aku putusin “ jawabku pelan . “ Huft,,susah dech nasehatin orang yang cinta tulus banget ..mau dia bunuh kamu juga mungkin kamu rela buat bahagiain dia ” kata Salsa.
            Sudah tiga minggu,andri sikap nya sudah semakin membaik dan keliahatan nya dy semakin sayang aku. Mungkin karena hatiku tulus dan ikhlas selama ini dengannya. Semoga hal ini memang tulus dari hatinya untukku dan aku percaya dy gag akan nyakitin hatiku untuk ketiga kali nya , karena setahun pacaran aku mengetahui dia masih ada rasa dengan mantan nya dan setengah hati denganku. Semua sakit hati kuhadapi dengan sabar dan memaafkanny. Aku harap ga akan ada lagi sakit hati yang kesekian kali,
            Hatiku merasa senang ,semiggu lagi aku akan melanjutkan studyku dikota tempat tinggal Andri. Akhir nya setelah setahun lebih LDR ,aku akan bertemu dengannya. Aku gag sabar lagi pengen deket andri, bisa denger suara nya dengan jelas ,liat senyumnya dan menatap matanya
            Hari yang ku nantikan tiba, aku dan andri janjian ketemu di cafe. Aku berdandan secantik mungkin agar tak mengecewakannya dan tampil sempurna. Sesampai di cafe , aku berjalan sambil mencari andri yang memakai baju putih dan terlihat di sebuah meja di sudut cafe  sesosok pria berbaju putih dengan wajah manies dan terseyum padaku. Aku melihat nya dengan jantung berdebar debar , hatiku sangat senang akhir nya sekarang aku bisa bersamanya.
 “ Hy SAYANG ” katanya sambil tersenyum, Jantungku  brdetak tak karuan ,hatiku berseri-seri dan aku membalasnya dengan senyum manisku. “ Akhirnya kita bisa deket,deg-degan nih.” jawabnya nervous. Kita pun ngobrol dan menghabiskan malam indah ini berdua .
            Sudah dua bulan aku satu kota dengannya tapi aku ngrasa hubungan kita gag semakin dekat.Aku udah terlanjur memberi hati, ketulusan dan setiaku padanya. Aku masih ingin sabar menghadapinya. Jarak udah deket tapi ketemu bisa dihitung 1bulan 3x atau 2x. Padahal aku ingin semakin dekat.Aku merenung dengan hatiku yang galau,hp ku berbunyi.Ternyata dia menelfonku. “ Halo, lagi apa ? sapanya mesra. “ Akhirnya aku denger suaramu walau ditelfon, kangen. ” jawabku dengan manja. “Maafin ya,aku lagi sibuk dengan temenku dan bantuin ibu juga. ” jawabnya. “ Ya, gag papa aku ngerti dan sabar,denger suaramu aku udah seneng.” jawabku sabar
            Beberapa hari kemudian,aku sedang duduk termenung udah 3minggu gag ketemu Andri, apa gag ngrasa kangen aku ?. Aku selalu mengerti keadaannya,apa pernah dia sekali saja ingin mengerti perasaanku ?. Aku pn berpikir untuk menelfon andri .”Halo ” sapaku ramah. “ Ya, lagi apa ?“ jawabnya. “ lagi nyantai aja, kita udah 3 minggu gag ketemu padahal kita tinggal satu kota ,kamu maen dikostku ngobrol2 aja,gag perlu ngajak jalan. Aku seneng liat dan deket kamu itu udah buatku seneng.Bisa maen tempatku ntar mlm ? keluhku.
“ Mavin aku ? malem ini aku gag bsa maen ma kamu.Aku mau nemenin sahabatku shinta ke rumah temannya..gag ap kan ?
Mendengar hal itu aku gag bisa nahan emosiku dan sabar lagi karena selama ini aku udah cukup sabar menghadapi semua sikapnya padaku. “ What ? kamu udah 3 minggu ini waktunya  buat sahabatmu ,temenmu, dan bandmu.Tapi kamu gag ada waktu buat pacarmu sendiri,aku udah sabar banget ngertiin kamu,TERSERAH KAMU ! “ jawabku emosi dan menutup telfonnya.
            Aku menangis merasakan hatiku yang terlalu sabar ,pengertian, ikhlas, dan tulus padanya ,Tapi kenapa dia gag pernah menghargai semua itu, selama aku nangis pun dia gag menelfonku atau smsku untuk minta maaf dan mengkhwatirkan keadaanku. Aku dah gag kuat kalau terus begini .
            Aku pun menelfon lina untuk mengajaknya ke cafe untuk menhilangkan penatku dan semua pikiranku dan sesampai di cafe aku menceritakan semua sikap Andri padaku .
“ aduh Dyra, kamu kenapa sih masih dengan Andri. Kamu sering banget disakitin dia. Kamu terlalu sabar sih, apa-apa dimaafin di ngertiin walaupun harus mengorbankan perasaanmu, setia banget lagi dengan cowok kayak Andri gitu. Aku gag tega liat kamu gini Dyra.Aku gag mau kamu terus ngalah gini, saranku kamu udahin hubungan ma Andri . Jangan korbanin hatimu terlalu jauh lagi. “ kata Lina dengan menatapku sedih.
“ aku cuman mau buat dia bahagia karena aku sayang ma dia....ak...akku.”  aku tak bisa lagi melanjutkan kalimatku, airmataku mengalir deras membasahi pipiku gag bisa lagi menahan emosi dan perasaanku saat ini .Terlalu sesak dadaku walau aku tahu airmataku tak kan menyelesaikan semuanya .
“ Dyra pulang yuk udah malem.” kata Lina mengajakku pulang.  ” Hikss..hiksss...ya..dch...q juga udah capek pikiran dan  badan nih mau istirahat “ jawabku lirih.
            Kami pun menuruni tangga ke lantai 1 cafe ini. Tiba lina batuk
“ O..m...God...uhuk..uhukk..” Lina kaget dan  batuk batuk. “ Lin,kamu gag papa kan “ tanyaku padanya . Aku merasa ada yang aneh dengan sikap Lina,sepertinya dia menyembunyikan sesuatu , aku tau karena itu bukan sikapnya seperti biasa terhadapku. Aku berhenti sesaat .“ Lina, bentar kamu aneh dch tadi, nyembunyiin sesuatu ya tadi, gag biasanya kamu kayak  gitu, jujur dch ada pa ?” tanyaku yang saat itu mempunyai firasat tak baik.
“ Dyra...ra...maafin aku harus menunjukan sesuatu ma kamu, aku liat Andri disini. ” jawabnya sambil menunjukan sosok Andri di meja dekat sudut . Terlihat Andri sedang duduk berduaan dan memegang tangan seorang cewek yang tak ku kenal. Air mataku mengalir, dadaku sesak seperti tertimpa sesuatu yang sangat sakit, tanganku gemetar, jantungku berdetak kencang  dan aliran darahku mengalir deras terasa diseluruh tubuhku. Segenap hatiku luluh lantak melihat semua ini dan tak kuasa meredam amarah, kekecewaan serta pedihku.
“ AAAAAAANNNDRIIII  !!!! “ kataku lirih dengan menahan sakit yang amat luar biasa di seluruh hati dan tubuhku.
            Aku dan lina berjalan mendekati mejanya, sesampai dimejanya aku terdiam menatap Andri dengan airmataku yang mengalir deras. Lina memegang tanganku erat karena ia tahu sangat berat dan sakit hatiku melihat kenyataan ini. Andri terkejut melihatku menangkap basah perselingkuhannya.
“  DYRA ..”: katanya terkejut . “ Sayang ..aku bisa jelasin semuanya, maafin aku..aku ngga ngapa-ngapain ma Amy .“  kata Andri menjelaskan alasan palsunya.  “ Dia temennya sahabatku .“ jawabnya. “ What ? temen ?? KAMU  bilang temen tapi tadi pegang tangannya dan sangat mesra.” jawabku dengan emosi dan airmata yang dah ga bisa aku tahan lagi. Gadis itu  bernama Amy, dia hanya duduk terpaku dengan wajah pucat pasi dan malu karena tertangkap basah selingkuh dengan pacarku. Seluruh ruangan cafe hening melihat ke arah ku yang menangkap perselingkuhan pacarku. Mereka melihat dengan wajah iba melihatku yang berurain air mata ,mereka memandang Andri dan Amy dengan wajah sinis seolah mengutuk perbuatan mereka terhadapku.
            Andri mencoba memeluku tapi aku melawan, ia mencoba meminta maaf padaku dan memegang tanganku, aku melepaskan tangannya.
“ THANKS BUAT SEMUANYA..KITA THE END AMPE DISINI ..GOOD BYE . “  kataku tegas sambil mengelap airmataku yang masih mengalir. “ Ini hadiah untuk cowok yang udah sering nyakitin sahabatku.” kata Lina sambil menumpahkan minuman dan makanan ke wajah Andri dan Amy.
            Aku berlari keluar cafe ,terdengar semua orang bersorak mengejek Andri. Aku udah gag sanggup lagi menahan sakitku. Lina menjalankan mobil dan dia hanya terdiam melihatku menangis, tiba-tiba dia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dekat taman kota yang sudah sepi karena udah larut malam dan mengajakku keluar mobil. Di sebuah bangku taman aku duduk terdiam, tangisanku sudah berhenti. Aku termenung selama setengah jam dengan setia Lina menemaniku disampingku.
“ Udah lupain semua yang udah terjadi, anggap semua yang kamu alamin ma cowok brengsek itu gag pernah ada, tutup cerita dan semangat buat lanjutin hdup mu buat hal yang bermanfaat dan indah..lupain...ok...” ujar Lina menasehatiku dengan sangat pengertian dengan keadaanku saat ini. “ ea...aku akan tutup cerita...mulai ini aku akan memulai hariku dengan hati yang baru dan semangat membangun diriku yang baru...aku sakit banget .. dan gag akan pernah maafin dan gag akan berhubungan lagi dengan andri ..titik...aku buka hidupku yang baru .” kataku sambil memaksakan diriku untuk tersenyum kecil.





Cerpen : Hadiah istimewa untuk ibu

By : Rhadisty Mooryati
            Setiap subuh aku bangun untuk menunaikan shalat subuh dan bersiap untuk ke sekolah. Sejak kecil aku sudah di ajarkan orangtuaku untuk bangun pagi agar dapat semangat untuk beraktivitas. Setelah selesai shalat aku membereskan tempat tidur dan rumahku yang sederhana. Terdengar suara ibu memasak di dapur ,ibu sudah memasak sarapan dan segera siap untuk berjualan nasi uduk di depan rumah. Ibuku berjualan nasi uduk setiap pagi semenjak ayahku meninggal sejak 2 tahun yang lalu ketika aku kelas 3 SMP dan jika siang hari ibu menjahit pakaian orang-orang yang memesan baju atau kebaya, aku pun turut membantu ibu setelah pulang sekolah untuk berjualan kue dan gorengan di depan rumah .
“ Bu, udah siap jualannya “ sapaku dengan semangat
“Ya,Nay..ini udah mau ke depan rumah “ jawab ibu dengan senyum
“ Semoga jualan kita hari ini laris ya Bu “ ucapku
“ Amien, udah mandi sana ..Ibu udah siapin sarapan dan bekal untuk sekolah “ kata Ibu
Aku pun  bergegas untuk mandi dan bersiap ke sekolah.
            Sebelum berangkat sekolah, aku selalu menghampiri ibu untuk pamitan dan mengambil nasi uduk pesanan teman-teman di sekolah.Kata orang-orang nasi uduk ibuku sangat enak.
            Sesampai di sekolah, aku langsung ke kantin menitipkan nasi uduk dan masuk ke kelas untuk menyiapkan pelajaran. Suasana kelas masih sepi,tiba-tiba doni menghampiriku
“ Nayla, aku mau nawarin kamu job nih “ sapa Doni
“  Job ? Job apa Don ?” tanyaku
“ Osis dapat undangan dari SMA 2 diajakin ikut lomba Pemillihan siswa favorit,Bu Andari nyuruh aku ngajakin kamu karena kamu jago pelajaran sih “ kata Doni
“ Ada hadiahnya kok ,uang 1 juta dengan tropi piala..jangan lupa ya 3 hari lagi “ Ujar Doni
“ Hemb..ea..dch Don..” Kataku sambil tersenyum
            Setelah itu Doni pergi meninggalkan ruang kelasku. Aku sedang asyik membaca buku dan memilih soal untuk latihan lomba , suara Gina memanggil keras namaku membuatku terkejut .
“ Eh,NAYLA..kamu jangan cari muka deh dengan Doni ,nggak usah ganjen jadi cewek .Kamu itu jelek dan miskin so nggak pantes buat jadi pacar Doni..udah dch aku minta kamu jauhin Doni “ Kata Gina memarahiku
“ Maksudnya apa sih Gin ?” jawabku dengan wajah bingung
“  Udah dch nggak usah ngeles ,aku udah tau semuanya !” jawab Gina ketus
“ Aku dengan Doni nggak ada apa-apa, tadi dia cuma nyampein amanat Bu Andari nyuruh aku ikut Lomba “ jawabku
“ Bulhsit, Awas dan hati-hati aja kamu berurusan dengan aku “ Ketusnya
Aku pun hanya diam merasa bingung dengan sikap Gina yang aneh padaku , aku hanya bisa sabar mendapatkan perlakuan Gina karena aku orangnya nggak mau berurusan ribet dan berantem hanya untuk urusan sepele masalah cowok. Pada kenyataannya aku tak ada hubungan apa-apa dengan Doni dan aku pun juga jarang ngobrol dengan Doni.
            Seperti biasa keesokan paginya di sekolah ,setelah aku menitipkan dagangan ibuku di kantin aku menuju ke kelas tapi kali ini aku merasa ada yang aneh. Terlihat teman-teman kelasku sedang berkumpul ngobrol dan mata mereka mengarah ke diriku ,seolah-olah aku yang sedang menjadi pembicaraan mereka.
“ Nayla,Nay..kamu harus ke kantin sekarang..Gawat Nay “ Kata Dithy teman sebangkuku berlari menghampiriku
“Ada apa sih ? “ tanyaku heran
Dhity langsung menarik tanganku berlari menuju ke kantin. Sesampai di kanti  suasana kantin sangat gaduh berkumpul di meja sudut kantin. Terlihat Gina ,Ari dan Lany sedang muntah-muntah . Aku langsung menuju meja itu dan terlihat bungkusan nasi uduk buatan ibuku berserakan di meja kantin . Dan di atas nasi uduk ibuku ada kecoa mati yang tercampur di dalam orak-arik tempe . Teman-teman langsung memandangku penuh cemooh ,sinis,jijik dan mengejekku .
“ Nay.. gara-gara nasi uduk buatan ibumu yang ada kecoanya itu kita jadi muntah-muntah “ Ujar Ari marah dan membentakku
“ ya..kita tadi makan nasi kecoamu itu, dasar Jualan nasi atau racun sih !! “ kata Lany keras
“ Mau buat kita keracunan nih, Teman-teman semua jangan ada lagi yang beli nasi uduk Nayla y !! “ Kata Gina yang sangat menyakiti hatiku
Aku sangat malu dengan semua sikap mereka semua mengolok-olok aku dan nasi uduk ibuku.Padahal ibu dan aku sangat menjaga kebersihan makanan yang kami jual. Aku tak tahu mengapa bisa ada kecoa di dalam nasi uduk ibuku. Mungkin ini semua perbuatan Gina yang cemburu melihat Doni mendekatiku.Tapi aku tak ingin menuduhnya,aku lebih baik mengalah dan sabar karena aku tak ingin berurusan dengannya lagi yang hanya akan membuatku sakit hati.  Aku tak bisa berbuat apa-apa dengan posisi terpojok saat ini,  hanya airmata yang mengalir deras di pipiku . Aku tak tahan menahan ejekkan teman-teman langsung berlari menuju kelas dengan wajah malu dan menangis. Seharian di sekolah teman-teman selalu membicarakanku dan mengejekku .Saat pulang sekolah ,aku langsung pulang ke rumah dan masuk kamar . Terdengar suara ibu mengetuk pintu kamarku .
“ Nay,,,Nay,,ada apa kok nangis ? cerita dengan ibu ?” kata ibu memanggilku
Aku keluar kamar masih dengan emosi dan menangis tak bisa mengontrol diriku.
“ Ibu masak nasi uduk nya gimana sih ??!!! kok bisa ada kecoa mati di dalam nasi uduk !!! “ kataku marah dan emosi
“ Ibu masaknya seperti biasa dan nggak ada kecoanya, ibu selalu jaga kebersihan makanan jualan Nay “ ucap ibu lirih dan terlihat agak sedih
“ Nayla, malu Bu di ejekin teman satu sekolah ..pokoknya besok dan seterusnya Nay nggak mau jualan lagi di sekolah “ kataku marah pada ibu
“ yaudah biar ibu yang jualan , yang jualan gorengan siang ini ibu aja kasian kamu pulang sekolah pasti capek “ kata ibu dengan sabar dan menahan sedihnya
Aku hanya bisa diam dan merasa menyesal dengan sikapku yang tak seperti biasanya pada ibu . Aku disisi lain sangat kasian pada ibuku yang ku tahu ibu tak kan melakukan perbuatan itu , tapi di sisi lain aku tak tahan dengan semua ejekan dan olokan teman-teman padaku.
            Keesokkan harinya , pagi-pagi aku harus berangkat ke SMA 2  karena hari ini lomba pemilihan siswa favorit. Aku ingin menghampiri ibu untuk berpamitan dan memberitahu ibu kalau hari ini aku mengikuti lomba ,Tapi terlihat ibu sedang sibuk melayani pembeli nasi uduk . Dan aku pun masih merasa bersalah dengan sikapku pada ibu kemarin . Aku pun langsung pergi berangkat sekolah .
            Sesaat sebelum perlombaan dimulai , aku masih teringat dengan wajah ibu yang menahan sedihnya kemarin dan sabar padaku . Aku deg-degan menghadapi lomba ini . Tapi aku harus bisa menang pada lomba ini karena aku ingin ibu tak sedih lagi dan ibu dapat bahagia .
 “Aku sayang ibu “ ucapku lirih dalam hati
            Lomba pun dimulai melawan wakil siswa dari SMA2, anaknya sangat pintar dan aku tak yakin dapat mengalahkannya , terlalu sulit untukku hadapi . Tapi aku teringat dengan pesan ibu “ lakukanlah dan do’a lah yang terbaik selama kita masih bernafas , percaya jika semua akan berjalan sesuai harapan jika kau ikhlas melakukannya “ . Akupun menjadi lebih semangat dalam menjawab semua pertanyaan soal dari juri karena ini semua akan  kulakaukan dari hatiku untukmu Ibu .
            Tak terasa semua tahap penjurian pun telah terlewati dan juripun mengumumkan pemenang pemilihan siswa terfavorit .
“ Terima kasih pada semua peserta yang telah mengikuti lomba ini dan sekarang saatnya kita umumkan pemenang lomba pemilihan siswa terfavorit 2010 “ Kata juri 
“ Pemenangnya adalah Nayla dari SMA 1 “ kata juri sambil bertepuk tangan
            Suara riuh penonton suportter pendukung di dalam ruangan riuh dan bersorak memberiku tepuk tangan . Aku merasa saat itu sangat bahagia dapat melakukan yang terbaik dan dapat membahagiakan ibu dengan prestasi yang ku dapatkan. Panitia memberikan tropi dan uang hadiah untukku sebagai juara 1 , setelah itu aku bersalamanan dengan guru-guruku yang telah membimbingku .
            Setelah pulang lomba , aku mampir ke pasar. Aku ingin membelikan ibuku baju yang bagus. Baju yang ku beli itu pun ku bungkus dengan kertas kado yang indah . Kemudian aku bergegas untuk pulang ke rumah untuk memberikan kado spesial ini pada ibu .
            Sesampai di rumah terlihat ibu sedang duduk di depan tv sambil membungkus kue untuk dijajakan siang ini “ Assalamualaikum , Ibuuuuu ..” Kataku gembira
“ walaikumsalam , kenapa kok kayaknya gembira Nay ?” tanya ibu heran
“ Bu, Nayla menang lomba Pemilihan Siswa favorit  Bu ..ini pialanya “ kataku senang
“ Wah ,selamat ya Nay ..ibu senang liat kamu bahagia seperti ini “ jawab ibu sambil memelukku
“ Bu, maafin sikapku kemarin ya Bu , Nay udah buat ibu sedih dan kasar dengan ibu . Aku nyesel buat ibu sedih  padahal nggak seharusnya Nayla begitu dengan ibu . Nayla sayang ibu ,aku janji nggak bakal buat ibu sedih lagi ‘ ucapku sambil meneteskan airmata
“ ya, sayang ibu ngerti kok . Nayla ,ibu juga sayang sekali padamu “ jawab ibu membelai kepalaku
Aku pun mengeluarkan kado yang telah ku beli dan memberikannya pada ibu “
“ Bu , ini kado buat ibu dari Nayla dan ini uang pemenang nya buat ibu beli peralatan masak yang baru “ ucapku gembira
Ibu pun memelukku sambil meneteskan air mata.
“ Besok masak nasi uduk yang enak ya BU ...hehehe “ kataku sambil tertawa dengan gembira